5 Mitos Utama : Berinvestasi Di Pasar Modal

 on Kamis, 26 Maret 2015  


Banyak mitos yang beredar di masyarakat mengenai investasi di pasar modal. Ada yang mengatakan bahwa berinvestasi di pasar modal identik dengan judi dan dikenal dengan istilah zero sum game. Artinya, jika ada yang menang, maka di satu sisi ada yang kalah.

Sebenarnya segala sesuatu di dunia, bisa Anda anggap sebagai judi. Tidak percaya ? Mari saya buktikan. Misalnya, saya sedang berdiri di tengah sebuah ruangan, lalu saya mempunyai pilihan untuk keluar melalui pintu depan atau pintu belakang. Selanjutnya, Anda bertaruh 1 juta rupiah untuk menebak saya akan keluar lewat pintu yang mana. Nah, itu namanya sudah berjudi, padahal hanya hal yang sifatnya biasa saja. Sekali lagi, segala sesuatu bisa Anda anggap sebagai judi, tergantung dari cara Anda memandangnya.

Investasi di pasar modal dapat Anda samakan dengan judi atau zero sum game jika Anda tidak memiliki ilmu yang cukup dan melakukan transaksi berdasarkan feeling atau ‘ikut-ikutan orang lain‘ tanpa melalui analisa terlebih dahulu. Jika demikian yang Anda lakukan, berinvestasi di pasar modal sama dengan melempar koin, hasilnya hanya ada dua kemungkinan : gambar atau angka.

Kalau Anda mempelajari lebih lanjut, harga saham yang diperdagangkan di bursa secara jangka panjang menggambarkan kinerja perusahaan secara keseluruhan.

Coba Anda renungkan, bila Anda mempunyai perusahaan, apakah Anda menginginkan perusahaan Anda mengalami kerugian dari tahun ke tahun ?

Jawabannya tentu saja TIDAK! Secara garis besar, keuntungan perusahaan akan terus meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan keuntungan itu akan tercermin melalui harga saham yang diperdagangkan di bursa.

Jadi, secara jangka panjang, harga saham akan cenderung naik karena perusahaan juga menginginkan profit yang berkesinambungan. Sekali lagi, berinvestasi di saham tidak sama dengan judi jika Anda mempelajari dan menganalisa apa yang sebenarnya terjadi di balik harga saham sebuah perusahaan.

Sayangnya, sudah terlalu banyak mitos yang beredar di masyarakat mengenai pasar modal. Hal inilah yang membuat banyak orang mengurungkan niatnya untuk berinvestasi di pasar modal. Mau tahu apa saja mitos-mitos yang amat berbahaya itu ? Mari Anda tinjau satu per satu.

Ketika mendengar kata investasi, khususnya investasi di pasar modal, kebanyakan orang akan memunculkan reaksi takut dan berhati-hati. Mengapa? Pernahkah Anda mendengar keluhan berikut ini ?

•    Saya kehilangan setengah uang tabungan saya ketika pasar modal mengalami crash,

•    Setiap kali saya membeli saham, saham tersebut turun,

•    Lebih baik didepositokan saja karena lebih aman,

•    Berinvestasi sangat beresiko, Anda dapat kehilangan seluruh modal Anda,

•    Membeli saham seperti berjudi,

•    Uang yang saya investasikan untuk anak saya sekolah akibat crash di bursa, hilang begitu saja !

•    Banyak orang bunuh diri karena gagal dalam berinvestasi di saham

Mitos-mitos ini lahir karena Anda selalu didoktrin dengan fakta-fakta dari bank atau ahli keuangan bahwa yang namanya high return pastilah high risk. Untuk memperoleh return yang tinggi, Anda harus menjadi seorang risk taker! Kebanyakan orang tidak suka mengambil resiko, makanya mereka sama sekali tidak mencoba menginvestasikan uangnya di pasar modal, karena takut akan resiko yang begitu besarnya.

Kebanyakan orang menjadi phobia terhadap pasar modal. Mereka percaya bahwa investasi itu terlalu beresiko dan lebih baik menyimpan uang di bank. Mereka lebih baik menerima return 4-5% saja dari deposito dibandingkan meraih puluhan hingga ratusan persen dari pasar modal.

Sayang sekali, karena orang-orang ini melewatkan salah satu dari cara-cara paling dahsyat dalam membangun kekayaan. Dengan tidak berinvestasi, uang anda akan tergerus inflasi.

Kebanyakan orang berpikir hanya dengan menabung cukup uang di bank, setelah 20 tahun bekerja keras, uangnya cukup untuk hari tua. Bayangkan jika suatu saat Anda, anak Anda, atau orang tua Anda sakit keras, dan Anda butuh uang, pasti Anda merasa sudah terlambat untuk melipatgandakan uang Anda. Terlebih saat Anda tua, jika Anda tidak berinvestasi, tentunya Anda tidak akan menikmati masa tua yang bahagia, melainkan membuat anak Anda susah karena hidup Anda harus tergantung kepada penghasilan anak Anda saat Anda sudah tidak bekerja lagi.

Satu kabar gembira untuk anda : High return tidak harus high risk ! Apakah benar bahwa berinvestasi di bursa saham terlalu beresiko ? Jawabannya … TERGANTUNG. Bisa ya, bisa juga tidak !

Resiko dalam setiap hal tergantung dari tingkat pemahaman anda terhadap hal tersebut. Saya ingin Anda bertanya pada diri Anda sendiri. Sebagai contoh, apakah menyetir mobil itu berbahaya ?

YA, jika Anda tidak pernah belajar mengemudi dan tidak dapat membaca petunjuk jalan. Tetapi, ketika Anda sudah mengerti betul bagaimana cara mengemudi yang benar dan cara membaca petunjuk jalan, tentunya menyetir akan terasa sangat mudah dan hampir tidak ada resiko.

Coba Anda renungkan lagi, seandainya keponakan atau anak Anda yang berusia 5 tahun Anda perintahkan untuk menyetir mobil, lalu Anda duduk di sampingnya. Apakah menyetir mobil itu beresiko ? Absolutely YES! Mengapa? Karena seorang anak berusia 5 tahun tentunya tidak dapat mengemudi dan membaca petunjuk jalan. Saya berani jamin, jantung Anda akan berdebar kencang saat Anda memperbolehkan keponakan/anak Anda yang berusia 5 tahun untuk menyetir dan Anda duduk di sampingnya.

Sama halnya dengan berinvestasi di bursa saham. Mayoritas investor pada umumnya tidak memiliki cukup pengetahuan tentang siklus ekonomi, siklus pasar, dan bagaimana suku bunga , harga minyak, emas, dan ekonomi global berpengaruh terhadap pergerakan harga saham. Kebanyakan dari mereka hanya memiliki pengetahuan yang sedikit (low Financial Intelligence).

Jika mereka memiliki pengetahuan, mereka tidak akan mengalami loss yang begitu besar, sampai-sampai ada yang bunuh diri karena gagal berinvestasi di pasar modal. Saya sering kaget ketika mendengar orang-orang yang berinvestasi di pasar modal tanpa ilmu, melainkan berdasarkan feeling/hokkie saja. Memang, ada orang-orang yang punya feeling bagus dan saya tahu benar salah satunya yang berhasil bertransaksi di bursa dengan ilmu feeling. Tapi, tidak semua orang bisa melakukannya. Mayoritas orang yang berinvestasi saham dengan cara ‘feeling’ seperti ini, mengalami kebangkrutan besar.

Ketika Anda sudah memiliki pengetahuan menyeluruh dalam berinvestasi di pasar modal dan mengetahui aturan berinvestasi yang aman, investasi tidak lagi terlalu beresiko. Ketika Anda tahu apa yang Anda lakukan, semuanya akan terasa mudah.

Saya lebih suka berinvestasi di pasar modal dengan sebutan HIGH RETURN WITH ADJUSTED RISK ! Artinya, Anda tahu berapa persen besar modal yang akan Anda resikokan. Selamat bagi Anda yang telah membaca digital book InvestorSibuk ini karena Anda akan menjadikan investasi di pasar modal menjadi HIGH RETURN WITH ADJUSTED RISK dan buang jauh-jauh mitos tentang HIGH RISK=HIGH RETURN!

Seperti kata Warren Buffet ,” Risk Comes From Not Knowing What You Are Doing”


# 2 Butuh Uang dalam Jumlah Besar untuk Memulai Investasi di Pasar Modal !


Kata siapa Anda harus jadi kaya dulu untuk berinvestasi di pasar modal ?

Justru, untuk menjadi kaya Anda harus berinvestasi, bukannya kaya dulu baru berinvestasi.

Hal inilah yang seringkali membanjiri pikiran banyak orang sehingga mengurungkan niatnya untuk berinvestasi di pasar modal. Perlu Anda ketahui, ada satu broker yang memperbolehkan seorang mahasiswa untuk mengawali investasi di pasar modal hanya dengan 2 juta rupiah dengan menunjukkan kartu pelajar.

Ya, Anda tidak salah baca. Anda dapat memulai investasi di pasar modal hanya dengan 2 juta rupiah. Saya pribadi memulai investasi di pasar modal dengan uang tabungan saya sejak kecil. Sejak Sekolah Dasar, setiap kali ulang tahun, saya meminta hadiah berupa uang, bukannya barang konsumtif. Uang tersebut saya tabung terus menerus hingga berbunga dan akhirnya saya jadikan modal awal untuk investasi saya.

Jadi, jika Anda mendengar mitos bahwa berinvestasi di pasar modal butuh uang dalam jumlah besar, Anda salah besar! Jangan dengarkan perkataan itu, mulailah berinvestasi sekarang juga!

# 3 Saya Tidak Punya Banyak Waktu untuk Melihat dan Memantau Harga Saham


Mitos ini juga merupakan kesalahan besar. Setiap orang berpikir, dengan berinvestasi di pasar modal Anda harus berada di depan layar komputer dari sejak pasar buka hingga pasar tutup. Ya, jika anda adalah seorang full time trader yang memang “trading for a living” karena harus keluar masuk pasar sampai berkali-kali dalam 1 hari. Namun, jika Anda adalah seseorang yang punya kesibukan lain, tidak perlu melakukan hal seperti itu.

Perlu Anda ketahui bahwa mengamati running trade terus menerus justru akan mengacaukan otak Anda. Lebih baik Anda matikan running trade dan lakukan pekerjaan lain. Anda cukup beruntung karena dengan metode InvestorSibuk ini Anda cukup meluangkan waktu “10 menit” setiap minggunya untuk dapat sukses berinvestasi di pasar modal.

# 4 Investasi di Pasar Modal Amatlah Sulit dan Membutuhkan Banyak Info !


Hmm.. lagi-lagi hal ini juga kesalahan besar. Saya hampir tidak pernah mendengarkan berita-berita atau market review dari analis setiap harinya. Jadi, tidak perlu banyak info. Justru, info-info tersebut akan mengacaukan keputusan Anda dalam berinvestasi. Saya melakukan transaksi dengan berdasarkan tools analisa teknikal dan fundamental yang jelas. Mengapa? Karena semua yang terjadi di dunia, sudah tercermin dalam charts.

Ada yang mengatakan charts don’t lie. Charts berisi gerakan harga, volume, hubungan harga dengan kejadian yang terjadi di dunia. Seiring dengan pergerakan harga saham, harga tersebut membentuk pola dan perilaku psikologi melalui price level yang berulang dan dapat dipelajari, seperti sifat manusia. Seperti kata Mark Twain, “History doesn’t repeat itself, but it rhymes “. Artinya, sejarah tidak berulang 100% sama, melainkan bervariasi. Akan tetapi, secara BIG PICTURE, Anda dapat mengamati kesamaannya dari waktu ke waktu.

# 5 Main Saham Adalah Cara Cepat Menjadi Kaya !


Entah kenapa, akhir-akhir ini gencar sekali promosi tentang system trading dan cara trading di radio atau koran-koran. Guru-guru yang mengaku guru trading sukses mulai bermunculan. Bahayanya, masyarakat awam yang tidak mengetahui seluk beluk pasar modal, akan mudah sekali tertipu.

Mayoritas menjanjikan janji-janji manis untuk berinvestasi di pasar modal dan mengatakan bahwa investasi di pasar modal adalah cara cepat untuk menjadi kaya. Perlu Anda ketahui, berinvestasi di bursa saham bukanlah cara cepat menjadi kaya, melainkan cara pasti menjadi kaya. Ya benar, cara PASTI. PASTI, jika Anda mau belajar terus menerus dan menjadikan investasi sebagai bagian dari hidup Anda.
5 Mitos Utama : Berinvestasi Di Pasar Modal 4.5 5 Kesehatan Pasutri Kamis, 26 Maret 2015 Banyak mitos yang beredar di masyarakat mengenai investasi di pasar modal. Ada yang mengatakan bahwa berinvestasi di pasar modal identi...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.