1. Alokasi aset (menentukan keberhasilan kinerja portofolio sebesar 91,5%)
2. Pemilihan kualitas aset (4,6%)
3. Timming (1,7%)
4. Lain-lain (2,2%)
Alokasi aset adalah besarnya jumlah dana investasi yang akan diinvestasikan ke dalam suatu jenis aset atau sektor tertentu. Contohnya, investor dapat berinvestasi lebih banyak dalam bentuk saham dan obligasi ketika trend suku bunga yang sedang menurun.
Alokasi aset umunya disesuaikan dengan profil risiko masing-masing investor, semakin tinggi profil risiko dari investor, maka ia akan semakin cocok dengan instrumen-instrumen investasi yang bersifat agresif.
Ada banyak cara untuk mensetup besaran persentase dana Anda untuk diinvestasikan; agar dapat memperoleh hasil yang maksimal; dan yang paling penting di dalam berinvestasi harus diperhatikan baik-baik aturan ini : "JANGAN GUNAKAN UANG DAPUR (ongkos overhead) UNTUK BERINVESTASI". Gunakanlah dana yang khusus digunakan untuk berinvestasi dengan kata lain apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, tidak mengganggu roda kehidupan rumah tangga.
Aturan 100
Pertama-tam kurangkan 100 dengan umur Anda, misalkan umur Anda 30 tahun, maka perhitungannya sebagai berikut:
- 100 - 30 = 70; berarti 70% dari dana Anda diinvestasikan ke instrumen investasi yang bersifat agresif.
- Kemudian dari 30% sisanya; 10% diinvestasikan ke instrumen yang bersifat konservatif.
- Sisa 20%-nya lagi diinvestasikan ke instrumen investasi yang bersifat moderat.
- Misalkan dana Anda yang siap digunakan untuk berinvestasi adalah Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah); umur 30 tahun.
- Maka dana yang akan diinvestasikan diinstrumen investasi yang agresif adalah Rp 7.000.000,- (tujuh juta rupiah) di forex market.
- Untuk yang diinvestasikan di instrumen investasi yang moderat sebesar Rp 2.000.000,- (dua juta rupiah) di reksa dana campuran atau reksa dana pendapatan tetap.
- Untuk yang di investasikan yang bersifat konservatif cukup Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah) di reksa dana pasar uang.
Portofolio Base Tipe dan Umur Investor
Umur seseorang juga dapat menjadi penentu pengategorian tipe karakteristik seorang investor, bila ia berumur 21 tahun sampai dengan 33 tahun bisa dimasukkan ke kategori investor agresif, bila ia berumur 34 tahun hingga 55 tahun, investor tersebut dapat dikategorikan sebagai investor moderat, sedangkan untuk investor berumur 55 tahun ke atas dapat dikategorikan sebagai investor konservatif.
Investor Konservatif
Investor tipe ini umumnya orang-orang yang telah berumur di atas 56 tahun. Mereka umumnya memiliki kemampuan menerima risiko yang kecil.
Investor Moderat
Investor tipe ini memiliki kemampuan menerima resiko yang tidak begitu besar dan atau tidak begitu kecil alias sedang-sedang saja.
Investor Agresif
Investor tipe ini memiliki kemampuan menerima resiko yang cukup besar, dikarenakan apabila ia tidak dapat mencapai tujuan investasinya karena menderita kerugian, misalnya karena salah menganalisa market dan sebagainya, maka investor dengan kategori agresif tersebut masih memiliki waktu yang cukup untuk memulihkan kerugian dananya.
Apabila tipe investor tersebut konservatif maka ia bisa mengatur portofolio investasinya sebabi berikut:
70% di sektor konservatif
30% di sektor moderat
10% di sektor agresif
Bila ia termasuk kategori investor bertipe moderat maka ia boleh mengatur komposisi portofolionya sebagai berikut:
15% di sektor konservatif
55% di sektor moderat
30% di sektor agresif
Bagi investor yang memiliki karakter yang agresif ia boleh membuat komposisi portofolionya sebagai berikut:
20% di sektor konservatif
30% di sektor moderat
50% di sektor agresif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar