Support Dan Resistance

Manusia adalah penggerak harga. Karena manusia memiliki daya ingat, harga pun memiliki daya ingat. Itulah yang harus dipercaya oleh seorang trader.

Seorang trader bisa memperoleh keuntungan dengan melakukan posisi beli di harga yang “dalam ingatannya” merupakan saat melakukun posisi beli dan kemudian menjualnya ketika harga berada di level harga yang “ dalam ingatannya” merupakan saat ketika trader tersebut pernah melakukan posisi jual. Adanya daya ingat ini membuat pergerakan harga menjadi tidak bebas.

 

Ada tempat-tempat (level harga) ketika pembeli memiliki probabilitas yang besar untuk kembali muncul dan ada juga tempat-tempat (level harga) ketika penjual memiliki probabilitas yang besar untuk kembali muncul. Level harga inilah yang disebut support dan resisten.

Support adalah batas bawah pergerakan harga. Pada saat ini pembeli memiliki peluang yang lebih besar untuk kembali muncul. Munculnya pembeli akan membuat harga cenderung kembali memantul ke atas (rebound). Di sisi lain, resisten adalah batas atas pergerakan harga. Pada saat ini penjual memiliki peluang yang lebih besar untuk kembali muncul. Munculnya penjual akan membuat harga cenderung kembali memantul ke bawah (bounce back).

Harga tentu saja tidak akan berada pada satu support dan resisten. Support dan resisten tersebut hanya merupakan pemberhentian sementara atau patokan untuk pergerakan harga selanjutnya.

Coba Anda perhatikan kebali gambar berikut ini :

Dalam hal gambar di atas garis-garis dinding Squash berfungsi sebagai Support dan Resisten.

Bagi seorang trader, mengetahui posisi support dan resisten adalah penting karena akan menentukan gambaran mengenai pergerakan harga di masa yang akan datang. Di lain sisi , menentukan berakhirnya fungsi dari sebuah support atau sebuah resisten akan menjadi lebih penting karena akan menentukan apakah seorang trader perlu melakukan posisi beli atau posisi jual.